Selasa, 30 September 2014

Cara Mengatasi Anak yang susah makan



Anak susah makan merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi anak yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stress dalam menghadapi buah hatinya.Setiap ibu selalu diliputi kekhawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ketika si kecil berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan makanan padat pendamping ASI. Saat inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil susah makan. Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama. Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja (picky eater), atau mengemut makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa tumbuh kembang.
FaKtor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?
Mungkin ada beberapa catatan penting yang terlewatkan oleh Anda saat memberi makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat membantu Anda;
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Contoh: Makanan Unik
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi dan sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.

Perbedaan karakter anak sulung, tengah dan bungsu

A. Anak Tunggal
Ciri khas anak tunggal suka menggantungkan cita-cita yang tinggi dan sangat idealistik. Anak Tunggal memiliki kadar idealistik yang super tinggi (tertinggi diantara anak yang lain dalam hal jodoh, dan pekerjaan). Anak tunggal juga sangat suka bepergian, berekreasi ataupun berpetualang. Anak Tunggal memiliki kesamaan dengan anak pertama yakni tidak suka berbuat ulah (cinta akan perdamaian). Kecenderungan si Anak Tunggal lebih suka kepada lawan jenis yang berwajah dan bersikap dewasa.
Anak tunggal menurut penelitian Psikolog kurang cocok dengan anak tengah, akan banyak konflik terjadi karena banyak perbedaan. Menurut pengamatan dan penelitian saya, anak tunggal kurang suka dengan tipe yang pecicilan (biasanya bungsu) dia lebih suka yang bersikap dewasa dan serius seperti anak Pertama (umumnya).
B. Anak Sulung
Sifat dasar anak pertama adalah bijaksana, bersikap lebih dewasa dan memiliki paling banyak ilmu namun kadang jarang dikeluarkan/diucapkan. Anak Sulung berpikir lebih kritis (umumnya memiliki daya analisa yang paling kuat). Anak pertama banyak ilmunya di dalam dirinya namun tidak banyak dikeluarkan oleh ucapan kecuali oleh teman terdekatnya saja. Sifat baik anak Sulung yang lain adalah jarang memukul atau tidak usil karena sifatnya agak serius. Sifat buruk anak Sulung adalah paling perhitungan, paling pelit, dan sangat pemilih dalam urusan jodoh dari pada anak-anak yang lain (pada umumnya), dan biasanya sangat mengharapkan sekali pasangan yang ganteng atau yang cantik, ataupun mapan dan berduit.
C. Anak Tengah
Anak Tengah memiliki sifat dasar lebih bebas, Pemberani, Percaya diri tinggi dan lebih mudah berekspresi dalam perkataan dan tindakan (Mudah berkomentar, dan sangat luwes dalam gerakan). Sifat baik anak Tengah adalah sangat ramah dan mudah bergaul atau menyesuaikan diri dengan orang lain sehingga dengan mudah disukai banyak orang, disamping itu memiliki jiwa seni lebih tinggi daripada anak yang lain (Seniman). Sifat kurang baiknya adalah mudah emosi, gampang tersinggung, suka membuat ulah/gara-gara namun mudah merasa iba, ringan tangan, mudah untuk bentrok/cekcok dengan orang lain karena anak tengah umumnya gak mau kalah (pengen menang) Anak Tengah paling pemberani diantara yang lain (Bernyali besar). Biasanya Anak Tengah paling mudah berkomunikasi atau akrab juga dengan anak tengah tapi juga gampang konflik juga dengan anak tengah itu sendiri.
D. Anak Bungsu
Anak bungsu memiliki sifat Fun (menyenangkan) dan manja (kolokan) dikarenakan sudah mempunyai kakak-kakak diatasnya jadi merasa menggantungkan dengan kakaknya atau orang tuanya (pada umumnya tapi tidak mesti). Anak Bungsu kurang cocok untuk jadi seorang pemimpin karena kurang tegas (tidak semuanya). Kebaikan anak Bungsu ini umumnya berbadan paling sehat, jarang mengalami sakit apalagi yang berat-berat, dan biasanya paling awet muda diantara anak-anak yang lain (baby face). Sifat buruk dari anak Bungsu adalah ini paling gampang dalam mengeluarkan duit (boros) dan kurang suka menabung karena kurang suka perhitungan.

Mengetahui Karakter Anak Sulung



Lahir pertama dan menjadi limpahan perhatian dan kasih sayang, Si Sulung juga ibarat “proyek experimental” ayah-bunda. Maklum, anak pertama dan  orangtua masih miskin pengalaman.
 
Dalam pengasuhan anak yang jumlahnya lebih dari satu,  tidak ada orangtua yang konsisten memperlakukan anaknya persis sama.  Secara instink mereka cenderung membedakan anak berdasarkan urutan kelahiran. Misalnya, orangtua memberi tanggung jawab  lebih besar kepada anak sulung karena dianggap lebih tua, lebih kuat, dan lebih berpengalaman. Mereka memberi lebih banyak kelonggaran kepada anak bungsu karena dianggap paling muda, paling lemah, karena itu harus dilindungi.

Psikolog Dr Kevin Leman  dalam bukunya “The Birth Order Book; Why You Are The Way You Are,” membagi dua tipe anak sulung. Meski sama-sama suka  mengontrol dan mengendalikan, sulung tipe pertama melakukannya dengan gaya mengasuh yang lemah lembut. Sedangkan sulung tipe kedua  adalah penggerak yang agresif, cenderung memaksa orang-orang di sekitarnya.

Karakteristik Si Sulung
  • Pemimpin alamiah, kebanyakan berbakat menjadi politisi, direktur , atau juru bicara perusahaan.
  • Bercita-cita tinggi, bisa menyusun target dan mencapainya.
  • Suka pilih-pilih
  • Akurat, menaruh perhatian pada detail dan ingin selalu sempurna saat bekerja.
  • Terorganisir dan kompeten
  • Tepat waktu
  • Ingin selalu merasa terkendali, kurang suka kejutan.
  • Suasana hati gampang berubah
  • Kurang sensitif.
  • Sulit menerima kata ‘tidak”
  • Memiliki kemampuan mengintimidasi
  • Kadang-kadang terkesan serba tahu.
  • Cenderung bossy, dan merasa dirinya selalu benar.
  • Bertanggung jawab  dan menjaga peraturan
  • Jika merasa ditolak, bentuk protesnya adalah melanggar peraturan
  • Selalu berusaha menyenangkan orang lain, khususnya ayah-ibu. Sebisanya tidak akan berkata “tidak” atau tidak setuju karena tidak mau  mencari gara-gara.
  • Kurang bisa mendelegasikan tugas karena ingin yakin segalanya dikerjakan dengan benar.
Idealnya, pola asuh terhadap anak sulung, tengah dan bungsu  tidak dibeda-bedakan. Orangtua harus memberi limpahan perhatian dan  kasih sayang yang sama porsinya  kepada mereka.  Begitu juga peluang, harapan dan ambisi,  tidak boleh ditujukan kepada anak semata-mata berdasarkan urutan lahirnya, melainkan harus melihat potensi, bakat dan minat masing-masing anak

Cara Mudah Kenali Karakter Anak



Pada usia 4-5 bulan, anak sudah memperlihatkan karakter dasar dirinya. Namun saat usianya semakin besar, ia mengembangkan karakter dasar tersebut menjadi lebih kuat.

Kenali karakter anak agar Anda tahu cara mengatasi sikapnya.

Pemalu/penakut
Menempel pada orangtua dan sering gelisah. Tidak usah memaksakan ia untuk berhubungan dengan orang lain (namun juga jangan terlalu dilindungi). Tetaplah mengantar jemputnya dan tidak ditunggui di sekolah, dan batasi tamu yang datang saat Anda mengadakan acara ulang tahun untuknya.

Pemarah
Keras kepala, sering menangis saat gagal melakukan sesuatu. Biarkan ia bergaul dengan teman-temannya dan belajar mengatur emosinya. Lama kelamaan ia juga akan terbiasa. Lakukan aktivitas rutin bersamanya, misalnya gosok gigi bersama mama sebelum tidur.

Sensitif

Rewel dan mudah tersinggung. Hindari baju berbahan gatal seperti wol, potong label pakaiannya, jangan terlalu lama dalam perjalanan atau berbelanja, ia akan mudah sekali rewel.

Happy-go-lucky
Pembawaan yang menyenangkan, mudah tersenyum. Anggaplah diri Anda beruntung jika memiliki anak berkarakter ini. Ia laksana malaikat dan tidak membutuhkan cara khusus untuk mengasuhnya.

Aktif
Tidak bisa diam dan selalu siap untuk berlari. Dalam perjalanan panjang, berhentilah beberapa kali agar ia bisa berlarian untuk sementara waktu. Berikan permainan yang dapat menyerap energinya seperti bola atau sepeda.